Tugas Bahasa Indonesia ke-2

Nama : Yuliawati
Npm  : 11208331
Kelas : 3EA10


Perbedaan Karangan
1.     Latar Belakang Masalah
1.1  Latar Belakang
Banyaknya bentuk dan tulisan di media cetak membuat kita ragu untuk membuat klasifikasi tentang sebuah karangan. Pada dasarnya karangan dibagi menjadi tiga yaitu karangan ilmiah, karangan semi ilmiah dan karangan non-ilmiah. Perbedaan itu terletak dari fakta yan g disajikan oleh masing-masing karangan, selain itu tata cara penulisan dari masing-masing karangan sangat berbeda. Dimana karangan ilmiah lebih berdasarkan sistematika penulisan dan fakta yang didapatkan dengan cara observasi, sedangkan karangan semi ilmiah lebih kepada fakta pribadi, sedangkan karangan non-ilmiah tidak didkung oleh fakta yang umum. Tetapi, ketiga jenis karangan diatas mempunyai kesamaan yaitu sama-sama karya tulis.
Karya tulis merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan, atau informasi yang berasal dari data primer dan/atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan serta sasaran tertentu. Informasi tersebut dapat berasal dari data primer, yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya, seperti melalui dokumen (misal laporan), hasil penelitian, jurnal, majalah maupun buku. Penyusunan karya tulis tersebut dimaksudkan utnuk menyebarkan hasil tulisan atau laporan tersebut dengan tujuan tertentu yang khusus, sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak terlibat dalam kegiatan penulisan tersebut. Dengan demikian, sasaran penulisan karya tulis adalah untuk: (1) masyarakat tertentu seperti para ilmuwan, (2) masyarakat luas, baik secara perorangan atau kelompok, (3) pemerintah atau lembaga tertentu.
1.2  Masalah
Apakah macam, sifat, dan ciri-ciri dari karangan?
Bagaimana cara membedakan karangan ilmiah, semi ilmiah dan non-ilmiah di dalam kraya tulis?
2. Penjabaran Isi
            2.1 Karya Tulis Imiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.
a. jenis-jenis karangan ilmiah
·         Makalah
Makalah adalah segala bentuk karangan ilmiah tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang suatu pokok persoalan.
·      Studi Kepustakaan (Penelaahan Teoritis)
Penelahaan gagasan berbagai ahli mengenai suatu masalah untuk diperbandingkan. Kemudian ditarik kesimpulan menurut pandangan penulis.
·      Tinjauan Historik(Historical Review)
Di sini dilakukan pencatatan cermat berdasarkan urutan perkembangan dari masalah yang ditinjau. Dibuat sesingkat mungkin, tetapi lengkap dan disukung dengan acuan yang memadai.
·      Deskripsi Prosedur Teknis Praktis
Penggambaran suatu teknik dengan cara-cara teratur dan mudah dimengerti, secara langkah demi langkah. Selain menyatakan tujuan dari penggunaan cara teknis ini, penggambaran ini juga memuat ringkasan tentang keuntungan dan kerugiannya. Walaupun memberikan kemungkinan sejawat lain untuk menilai, cara ini hendaknya jangan memberi suatu jaminan tentang efektivitasnya.
·         Laporan Kasus
Uraian ini oleh penulisanya dimaksudkan sebagai laporan tentang suatu hasil pengamatan/tindakan pemecahan masalah yang belum banyak diketahui orang. Percobaannya cukup dilakukan pada satu atau beberapa kasus saja.
·      Laporan Penelitian
Suatu laporan tentang penelitian yang telah diselesaikan oleh penulis. Berbeda dengan laporan kasus, di sini masalahnya diambil dari sekelompok anggota masyarakat. Percobaannya sendiri dilakukan dengan mengikuti suatu metodologi yang terarah dan terinci.
·      Skripsi
Suatu karya tulis singkat yang didasari oleh penelitian berupa bahan-bahan bacaan atau obeservasi lapangan. Pembuatan karya tuli ini biasanya merupakan salah satu persyaratan wajib guna menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu, biasanya Program D-3 atau Strata Satu.
·      Tesis
Karya tulis ini hampir sama dengan skripsi, tetapi lebih mendalam dan merupakan laporan suatu penenlitian yang dilakukan dengan seksama serta menurut metodelogi penelitian. Tesis biasanya merupakan karya tulis akhir Program Strata Dua/Magister atau Program Spesialis Satu.
·      Disertasi
Istilah yang digunakan untuk karangan ilmiah yang dibuat dalam mencapai gelar tertinggi di sebuah universitas, yaitu Program Strata Tiga?doktor. Biasanya ada ketentuan-ketentuan khusus dari universitas yang bersangkutan, tentang persyaratan yang berhubungan dengan prosedur ilmiah dan bentuk disertasinya.
Contoh karangan ilmiah berupa  Tinjaun Historis :
1.  Tinjauan Historis Yuridis Pengusahaan Pertambangan Migas di Indonesia
a. Pengusahaan Pertambangan dilakukan oleh Kontraktor sebagai
Pemegang Konsesi
Pemberian Konsesi Pertama Kalinya
Pada masa pra kemerdekaan, pencarian minyak bumi secara komersial dilakukan pertama kali pada tahun 1871 oleh pengusaha Belanda Jan Reerink, yang kemudian pada tahun 1883 Aeilko Jans Zijlker melakukan eksploitasi minyak dengan membentuk badan usaha komersial, dengan Konsesi Telaga Said dari Sultan Langkat..
Tumbuhnya Perusahaan Minyak di Hindia Belanda
Adanya penemuan minyak mendorong tumbuhnya perusahaan minyak yaitu Royal Dutch Petroleum Company pada tanggal 16 Juni 1890 yang memproduksi, mengolah dan memasarkan minyak bumi dengan mengambil alih Konsesi Telaga Said.
Adapun Perusahaan lain yang beroperasi adalah Shell Transport and
Trading yang membangun kilang pengolahan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada tahun 1894. Titik Awal Pengaturan Pengusahaan Pertambangan Migas oleh Pemerintah Hindia Belanda
Menyadari akan besarnya potensi sumber daya migas Indonesia dan besarnya revenue yang mungkin didapatkan, Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1899 mengeluarkan ”Indische Mijn Wet (IMW)yang mana menurut ketentuan
Pasal 5a, Pemerintah Hindia Belanda berwenang untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi serta mengadakan kerjasama dengan perusahaan minyak dalam bentuk kontrak 5A atau Sistem Konsesi.
Dengan Sistem Konsesi, perusahaan pertambangan tidak hanya diberikan kuasa pertambangan, tetapi diberikan pula hak menguasai hak atas tanah. Beberapa perubahan dilakukan atas IMW yaitu pada tahun 1900 dan tahun 1904 untuk memperkuat kedudukan Shell. Pada tahun 1918, IMW dirubah kembali dengan ketentuan yang memberikan kelonggaran untuk mendapatkan konsesi baru.
Asas Non Diskriminasi menjadi Dasar “Legitimasi” Tekanan dari Pemerintah Amerika kepada Belanda
Walaupun IMW telah dirubah dengan memberikan kelonggaran pemberian konsesi baru, namun diskriminasi yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda terhadap perusahaan minyak baru tetap terjadi. Hal tersebut menimbulkan protes dari Pemerintah Amerika yang diwujudkan dengan mengeluarkan ”General Leasing Actpada tahun 1920.
Berdasarkan Undang-Undang dan Asas Non Diskriminasi, Pemerintah Amerika dapat menolak permohonan konsesi perusahaan Belanda di Amerika jika permohonan konsesi perusahaan Amerika di daerah kekuasaan Belanda termasuk Hindia Belanda ditolak tanpa alasan yang benar dan jelas. Pendudukan Jepang dan Masa-Masa Kemerdekaan Penyerbuan Jepang di Hindia Belanda telah mengakibatkan adanya taktik bumi hangus beberapa instalasi migas. Kepergian Belanda telah membawa serta teknologi, pengetahuan dan skill yang tidak dapat digantikan oleh Jepang. Pada masa kemerdekaan, kemerdekaan pengelolaan sumber daya alam migas untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat telah dituangkan secara yuridis dalam Pasal 33 UUD 1945.
Pada September 1945 Jepang menyerahkan tambang Pangkalan Brandan, disusul pembentukan Perusahaan Tambang Minyak Negara Republik Indonesia (PTMNRI) yang di tahun 1954 berubah nama menjadi PT. Tambang Minyak Sumatera Utara (PT.TMSU). Sementara di Sumatera Selatan dibentuk Perusahaan Minyak Republik Indonesia (PERMIRI), dan Perusahaan Tambang Minyak Nasional (PTMN) di Jawa Tengah.
Awal Mula Kebijakan pada sektor Pengusahaan Pertambangan Migas
Soemitro Djojohadikoesoemo sebagai Menteri Perdagangan dan Industri yang membawahi sektor migas mengarahkan kebijaksanaannya untuk menarik sebanyak-banyaknya investor agar tercipta pertumbuhan ekonomi. Salah satu cara yang ditempuh adalah meningkatkan kepercayaan masyarakat Internasional dengan mematuhi hasil Konperensi Meja Bundar, yang salah satu keputusannya adalah Indonesia diwajibkan mengembalikan NIAM dan Shell untuk menjalankan pengusahaan pertambangan berdasarkan konsesi yang dimilikinya.
Konsesi Pengusahaan Migas Tidak Menguntungkan Indonesia
Pada Agustus 1951, Mr. Mohammad Hasan selaku Ketua Komisi Perdagangan dan Industri DPR telah melakukan penelitian yang menghasilkan 2 (dua) kesimpulan yaitu:
1. diyakini penuh, dengan berbagai alasan yang kuat, bahwa ladang-ladang minyak di Sumatera Utara dapat dinasionalisasi dengan pembayaran ganti rugi sedemikian rupa;
2. Indonesia tidak mendapatkan pembagian setimpal atas operasi minyak asing menurut perjanjian Konsesi dan peraturan perpajakan yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diajukan mosi kepada Pemerintah untuk membentuk Panitia Negara Urusan Pertambangan dengan tugas diantaranya adalah mempersiapkan rencana undang-undang pertambangan dan mengajukan usul mengenai pertambangan yang menguntungkan Pemerintah. Atas desakan DPR, Pemerintah kemudian menunda pemberian konsesi eksploitasi maupun perpanjangannya sampai Panitia Negara Urusan Pertambangan memberikan rekomendasi.
(Wacana diatas dikutip dari “TINJAUAN HISTORIS YURIDIS TERHADAP PENGUSAHAAN
PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS DI INDONESIA”)
b. Sifat  Karangan Ilmiah
·         Non teknis Kongkrit : informatif, bernada populer, spesifik dan kongkrit, tanpa ajakan emosional pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar.
·         teknis umum : informatif, teknis tidak untuk kepentingan pribadi, masalaha secara umum, kongkrit, tidak ada ajakan emosional, ditujukan kepada pembaca berpengatahuan teknis.
·         abstrak normal : Informatif, umum, non teknis, tidak untuk kepentingan pribadi, menyertakan pendapat orang lain tanpa bukti, tidak ada ajakan emosional, populer.
·     spesifik historis : informatif, sumber sejarah, tanpa ajakan emosional, tidak untuk kepentingan pribadi, tidak memuat penilaian, kongkret, spesifik, semi teknis, bahasa dan susunan normal.
c. Ciri-ciri karangan ilmiah:
a.       Menyajikan fakta obyektif secara sistematis.
b.      Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan.
c.       Penulisnya tidak mengejar euntungan peribadi.
d.      Penyususnannya dilaksanakan secara sistematis, konseprual dan prosedural
e.      Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.        Tidak memuat emotif menonjol
g.       Tidak bersifat argumentif, tetpai kesimpulannya terbentuk atas fakta.


2.2 Karangan Semi ilmiah
    Karangan semi ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan di tulis sesuai metodologi penulisan yg benar.
a.   Jenis-jenis karangan semia ilmiah
· Artikel
Definisi artikel atau pengertian artikel dibahas oleh berbagai tulisan dan literatur, namun menurut kangmoes, definisi yang paling ringkas dan paling sederhana adalah definisi artikel menurut kamus besar bahasa indonesia. Menurut KBBI, pengertian artikel adalah “karya tulis lengkap” misalnya laporan berita atau esai dalam majalah. Menurut definisi ini sebuah artikel idelanya membahas seluk beluk suatu tema secara tuntas.
·      Editor
      Kata editing berasal dari bahasa Inggris, yaitu  dari akar kata  edit yang  artinya membaca, memperbaiki  dan mempersiapkan naskah untuk diterbitkan. Kata editing telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi penyuntingan. Orang yang mengerjakan editing disebut editor (bahasa Inggris) dan disebut penyunting (bahasa Indonesia).  Sedangkan proses pengerjaannya disebut copyediting. Dalam bidang penelitian,  kata editing diartikan sebagai kegiatan meneliti atau memeriksa naskah (manuscript)  untuk menjaga kebenaran dan kesahihannya.
·      Opini
     Secara garis besar opini dapat didefinisikan sebagai apa yang dinyatakan oleh seseorang dalam menjawab suatu peertanyaan. Pada awalnya opini yang terbentuk berasal dari personal opinion atau opini persona, yaitu pebnafsiran individual mengenai berbagai masalah dimana terhadapnya tidak terdapat suatu pandangan yang sama.
·      Tips
     Merupakan anjuran-anjuran agar suatu tujuan tercapai. Tips bersifat karangan yang singkat hanya terdiri dari beberapa baris.
·      Resensi Buku
      Resensi berasal dari bahasa latin 'recensere' artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Punya maksud atau makna sejajar dengan review dalam bahasa Inggris (Slamet Soewandi, 1977). Sedangkan menurut buku "Kamus Istilah Sastra" yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984) dijelaskan bahwa resensi berarti hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Jadi, arti resensi mengacu kepada mengulas sebuah buku. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
Contoh karangan semi ilmiah berupa Tips :
Tips Belajar Efektif
Ada baiknya Anda membuat persiapan yang baik buat satu semester ke depan. Tak ubahnya para peserta diri yang dituntut mempersiapkan segala keperluan, seperti buku pelajaran, buku tulis atau baju seragam. Selain itu, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, Pertama, tentukan target Anda di semester ini apa. Kemudian buat jadwal harian yang isinya langkah-langkah menuju target tersebut. Supaya target belajar goal-nya lebih cepat, berikut ada beberapa tips bagaimana cara belajar yang efektif, yang telah teruji oleh beberapa negera maju. Tips ini bias Anda jalankan sendiri, atau ditularkan kepada peserta didik Anda.
1. Seorang teman dari Amerika memberi saran belajar yang dia dapat dari ayahnya. Hari pertama sekolah, ulang kembali pelajaran yang telah didapat. Setelah itu baca singkat dua halaman materi berikutnya buat cari kerangkanya saja. Begitu pelajaran tersebut diterangkan guru esoknya, Anda sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum Anda tahu. Jadi begitu pulang sekolah, tinggal mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan.
2. Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru atau totor. Materi yang Anda dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu Anda menghapal ulang pelajaran tersebut.
3. Beberapa teman juga merekomendasikan untuk mengetik ulang catatan pelajaran ke dalam komputer. Logikanya, dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja didapat dari sekolah. Materi yang diulang tadi bisa tersimpan di memori otak buat jangka waktu yang lama. Lebih bagus lagi kalo membacanya kembali atau mempelajari catatan tersebut setelah diketik.
4. Cara lain adalah dengan membaca ulang catatan pelajaran kemudian buat kesimpulan dengan kalimat sendiri. Supaya dapat terpatri lama di memori, tulis kesimpulan tadi di secarik kertas kecil seukuran kartu nama. Kartu-kartu tersebut efektif untuk mengulang dan membaca singkat kala senggang.
5. Teman lainnya menyarankan untuk selalu menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Cara ini dinilai lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku.
6. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis. Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuatmu selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, Anda menjadi lebih paham akan materi tersebut.
7. Belajar mendadak menjelang tes memang tidak efektif. Paling tidak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Caranya: selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.
8. Ada beberapa teman di Australia yang menyukai waktu belajar pada siang hari. Maklum, badan masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat masih tinggi. Kondisi yang bagus tersebut tidak mereka sia-siakan begitu saja. Pagi mereka konsentrasi penuh pada pelajaran di kelas dan siangnya konsentrasi untuk mengulang kembali. Malam hari hanya mereka gunakan untuk mengerjakan aktivitas ringan atau pekerjaan rumah. Jadi tidak pernah ada kata begadang.
9. Kalau badan capek, bakal susah buat konsentrasinya. Beberapa teman menyarankan untuk libur dulu dari acara olah raga atau kegiatan fisik lainnya sehari menjelang ulangan umum.
10. Belajar sambil mendengarkan musik memang asyik. Pilih music yang tenang tapi menggugah. Musik klasik macam Beethoven ato Mozart bisa dicoba. Musik tipe ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, seperti matematika, ilmu alam atau bahasa asing. Dijamin stamina belajar Anda akan selalu berisi dan penuh semangat.
Memang bingung ya kalau semua orang saling memberi tahu apa yang harus dikerjakan. Paling penting adalah utamakan prioritas Anda. Karena biasanya kita menilai diri sendiri dari apa yang dirasakan, sedang orang lain hanya melihat dari apa yang telah kita hasilkan. Sementara apa yang bisa kita hasilkan hanya kita sendiri yang tahu. Jadi, buat target yang kamu percaya mampu meraihnya bukan apa yang dipikirkan orang lain. Begitu juga dengan cara belajar efektif, pilih cara baik mana yang paling pas dengan kondisi Anda. Selamat mencoba!
b.      Ciri-ciri karangan semi ilmiah
·         Ciri ciri karangan ini diantaranya :
·         Ditulis berdasarkan fakta Pribadi.
·         Fakta yg di simpulkan subyektif.
·         Gaya bahasa formal dan populer.
·          Mementingkan diri penulis.
·          Melebih lebihkan sesuatu.
·          Usulan bersifat Argumentatif.
·          Bersifat Persuasif.
2.3 Karangan Non-Ilmiah
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
a.           Jenis-jenis karangan Non-Ilmiah
·         Dongeng
Dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi, misalnya kejadian-kejadian aneh di jaman dahulu. Doneng berfungsi menyampaikan moral dan juga menghibur. Dongeng termasuk certa tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat. Kemudian, cerita itu disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
·         b.Cerpen
Cerpen adalah Cerpen, akronim dari cerita pendek, merupakan jenis prosa yang baru berkembang pada masa modern.
·         Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan sruktural dan metrical sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dan naratif tersebut.
·         Drama
Drama berarti perbuatan, tindakan. Berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak. Konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama.
·         Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
Contoh karangan Non-ilmiah Berupa dongeng:
KISAH POHON APEL
Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yangamat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemarbermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari.Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakanapel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya diaberistirahat lalu terlelap di perdu pohon apeltersebut. Anak lelaki tersebut begitu menyayangitempat permainannya. Pohon apel itu juga menyukai anaktersebut.
Masa berlalu… anak lelaki itu sudah besar danmenjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskanmasanya setiap hari bermain di sekitar pohon apeltersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepadapohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. “Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohonapel itu.” Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemarbermain dengan engkau,” jawab remaja itu.” Aku mahukan permainan. Aku perlukan wang untukmembelinya,” tambah remaja itu dengan nada yang sedih.Lalu pohon apel itu berkata, ”
Kalau begitu, petiklahapel-apel yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkanuang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan.”
Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagiselepas itu. Pohon apel itu merasa sedih. Masa berlalu…Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.
Pohon apel itu merasa gembira.”Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohonapel itu.”Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerjauntuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumahsebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bolehkahkau menolongku?” Tanya anak itu.”
Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kauboleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan kaubuatlah rumah daripadanya.” Pohon apel itu memberikancadangan.Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong kesemuadahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannyamerasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagiselepas itu.
Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemuipohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yangpernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telahmatang dan dewasa.”Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohonapel itu.” Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yangsuka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Akumempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, akutidak mempunyai boat. Bolehkah kau menolongku?” tanyalelaki itu.”
Aku tidak mempunyai boat untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untukdijadikan boat. Kau akan dapat belayar dengangembira,” kata pohon apel itu.Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batangpohon apel itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengangembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namunbegitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakindimamah usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalahanak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apelitu.”
Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untukdiberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahkuuntuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangkuuntuk kau buat boat. Aku hanya ada tunggul dengan akaryang hampir mati…” kata pohon apel itu dengan nada pilu.”
Aku tidak mahu apelmu kerana aku sudah tiada bergigiuntuk memakannya, aku tidak mahu dahanmu kerana akusudah tua untuk memotongnya, aku tidak mahu batangpohonmu kerana aku berupaya untuk belayar lagi, akumerasa lelah dan ingin istirahat,” jawab lelaki tua itu.”
Jika begitu, istirahatlah di perduku,” kata pohonapel itu.Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohonapel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangiskegembiraan.
Tersebut. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan didalam cerita itu adalah kedua-dua ibu bapa kita. Bilakita masih muda, kita suka bermain dengan mereka.Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuanmereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka,dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolongkita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dangembira dalam hidup.Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikapkejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, ituhakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kinimelayan ibu bapa mereka. Hargailah jasa ibu bapakepada kita. Jangan hanya kita menghargai merekasemasa menyambut hari ibu dan hari bapa setiap tahun.
b.        Sifat karangan non-ilmiah
·         Emotif : Sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran mencari keuntungan, tidak sistematis.
·         Persuasif : cukup informatrif, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujuan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara berpikir pembaca.
·         Deskriptif : informatif sebagian imaginatif dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
·         Kritik(tanpa dukungan bukti) : tidak memuat informasi spesifik, berisis bahasan dan kadang-kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan formal tetapi sring dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.
c.                                                     Ciri-ciri karangan Non-ilmiah
·         Penyajiannya lebih bersifat subyektif
·         Mengandung ususlan dengan efek kesimpulan yang diharapkan penulis.
·         Bersifat persuasif, sesuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca untuk berubah pendapat.
·         Pandangan yang dikemukakan penulis didukung fakta umum.
·         Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri, karena itu isisnya bisa melebih-lebihkan sesuatu.
·         Kesimpulan penulis lebih bersifat argumentatif, sehingga kurang atau tidak mebiarkan fakta berbicara sendiri.

3. Simpulan
Pada dasarnya karangan Ilmiah, semi ilmiah dan non-ilmiah dapat dibedakan pada prosedur penulisannya. Karangan ilmiah dan semi ilmiah lebih kepada sistematika penulisan yang berlaku, dimana karya ilmiah dukung oleh fakta yang tercipta di masyarakat sedangkan karya semi ilmiah lebih kepada fakta pribadi dan karangan non-ilmiah lebih mengacu kepada daya pemikiran manusia tanpa didukung oleh fakta maupun metodelogi penelitian untuk membuktikannya.
Selain itu, karangan itu juga karangan mempunyai penerapan yang berbeda yaitu dimana karangan ilmiah lebih kepadfa pembuktiaan tentang suatu fonemena yang terjadi yang dibuktikan dengan abstrak dalam sistematika pembuatannya, sedangkan karangan non-ilmiah lebih kepada penjabaran isi, dimana isinya menghibur dan lebih ekspresif dibandingkan dengan karangan ilmiah dan semi ilmiah.

4. Daftar Pustaka
·         Arifin,Zaenal,E dan Tasai,Amran,S.1992.Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan tinggi. Akademika Presisindo.
·         Wahyu. R.N., Tri 2006. Bahasa Indonesia. Universitas Gunadarma, Jakarta.
·         Purwanto,Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga.
·         Isdaryanto. 24 februari 2011. Kisah pohon apel. http://blog.isdaryanto.com/kumpulan-cerita-dongeng-anak-anak
·         Tinjauan historis yuridis terhadap pengusahaan pertambanfan minyak bumi dan gas di indonesia. http://www.jdih.bpk.go.id/informasihukum/HisYuridis_usahamigas.pdf.
·         Adm02. Tips belajar efektif. 24 februari. http://alfurqon.or.id/component/article/64-guru/335-tips-belajar-efektif.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar