Nama : Yuliawati
kelas : 3 EA 10
Npm : 11208331
Mata Kuliah : bahasa Indonesia 2
Sisi Lain Anak Jalanan
Pernahkan terlintas di pikiran Anda, Lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan / pengamen? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda yang menjawab demikian Anda SALAH BESAR …tahukah apa yang membuat comment kita tersebut salah?
Mungkin bila kita melihat orang jalanan / pengamen yang selalu yang ada di benak kita adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan /pengamen mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Tiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari. walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap bersyukur dan tak mengenal kata “putus asa” untuk kembali berjuang pada hari-hari selanjutnya. Namun bagaimana dengan kita? Kita tidak tiap hari merasakan kekejaman dunia, hanya pada waktu tertentu saja namun lebih parahnya kita selalu gampang berputus asa bila mengalami kegagalan dan yang lebih parahnya lagi kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai saat ini. Sekarang lebih hebat manakah ?kita atau anak jalanan?
Analisis kesalahan berbahasa :
Pada paragraf pertama dan kedua kalimat pertama dari masing-masing paragraf tidak menjorok ke dalam. Pada paragraf pertama baris pertama pada kalimat “lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan/pengamen?”, kata tanya yang digunakan pada kalimat tersebut kurang tepat. Kata tanya yang digunakan adalah siapa karena jawaban dari pertanyaan tersebut lebih mengacu kepada jawaban orang bukan arah .Penulisan huruf setelah tanda koma ditulis dengan menggunakan huruf kecil pada awal kata. Kata SALAH BESAR dalam yang terletak ditengah kalimat ditulis dengan menggunakan huruf kecil menjadi salah besar dan tanda baca titik yang digunakan setelah kata SALAH BESAR cukup digunakan satu kali, setelah tanda baca titik huruf diketik dengan menggunakan huruf besar di awal kalimat dan penulisan. Pada paragraf pertama terdapat kata “comment” dalam bahasa Indonesia kata tersebut bersinonim dengan komentar. Selain itu, kata “tersebut” dalam kalimat terakhir tidak perlu digunakan karena membuat makna dari kalimat tersebut tidak jelas.
Paragraph ke-2 kalimat ke-1 penulisan kata tapi tidaklah baku yang beku dari penlisan kata tapi adalah tetapi.Pengetikan kata walaupun pada paragraf ke-2 baris ke-5 setelah tanda titik di awali dengan huruf kapital, penggunaan kata hari-hari selanjutnya cukup menggunakan kata hari selanjutnya. Karena apabila menggunakan kata hari-hari selanjutnya merupakan pemborosan kata, dimana hari-hari selanjutnya dengan hari selanjutnya mempunyai makna yang sama, yaitu menunjukkan hari berikut setelah hari ini. Pada baris paragraf ke-2 baris ke-6 penggunaan kata tiap pada kalimat tidaklah baku, kata yang baku dari bentuk kata tiap adalah kata setiap. Pada kalimat terakhir paragraph ke-2 pada pertanyaan sekarang lebih hebat manakah?, kata Tanya diatas tidaklah baku. Kata baku yang dapat digunakan dalam pertanyaan di atas adalah siapa karena jawaban dari pertanyaan di atas mengacu kepada seseorang bukan tempat.
Sehingga penulisan artikel yang benar menurut penulis adalah :
Sisi Lain Anak Jalanan
Pernakah terlintas di pikiran Anda, lebih hebat manakah kita dengan anak jalanan/pengamen? Apakah kita yang lebih hebat? Bagi Anda menjawab demikian Anda salah besar. Tahukah apa yang membuat komentar kita salah?
Mungkin bila kita melihat orang jalanan/pengamen yang selalu ada di benak kita adalah anak kita yang kotor, kumuh, dan nakal. Memang semua itu benar, tetapi ada suatu hal yang lebih berharga di balik semua itu. Anak jalanan/penhamen mempunyai suatu keistimewaan yang tidak kita miliki. Apa keistimewaannya? Setiap hari mereka mampu melawan kekejaman kehidupan hanya untuk 1 tujuan yaitu mencari uang untuk hidup 1 hari. Walaupun yang didapat sedikit namun mereka tetap bersyukur dan tak mengenal kata “putus asa” untuk kembali berjuang pada hari selanjutnya. Bagaimana dengan kita? Kita tidak setiap hari merasakan merasakan kekejaman dunia, hanya pada waktu tertentu saja namun lebih parahnya kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita punyai saat ini. Sekarang lebih hebat siapa? Kita atau anak jalanan?
0 komentar:
Posting Komentar