1.      Jelaskan pengertian dari istilah-istilah berikut ini :
        Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Adapun macam-macam dari keputusan adalah keputusan organisasi keputusab individu, keputusan dasar, keputusan rutin, keputusan tidak sistematis, keputusan sistematis, keputusan terprogram, keputusan tidak terprogram, keputusan dibawah kepastian, keputusan dibawah ketidakpastian dan keputusan spontan.
        Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi.
        Teori pengambilan keputusan
Teori pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
2.      Pengambilan keputusan sebagai salah satu bentuk pemecahan masalah memiliki fungsi dan tujuan. Sebutkan dan jelaskan secara singkat fungsi dari tujuan pengambilan keputusan tersebut!
Fungsi Pengambilan keputusan yaitu :
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
      Pangkal permulaan dari suatu aktivitas manusia yang sadar dan terarah baik secara individual maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional
      Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya menyangkut dengan hari depan/masa yang akan datang, dimana efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.


       Tujuan Pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu :
      Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya sekali diputuskan dan tidak aka nada kaitanya dengan masalah lain
      Tujuan bersifat ganda yaitu pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan masalah dua masalah atau lebih yang bersifat kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif.
3.      Ada beberapa unsur dan komponen dari pengambilan keputusan dan unsur-unsur tersebut !
Unsur-unsur dari pengambilan keputusan terdiri dari :
      Tujuan dan pengambilan keputusan
      Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk pemecahan masalah
      Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui / diluar jangkauan manusia.
      Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan keputusan.
4.      Menurut George R Terry ada beberapa hal yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Sebutkan dan jelaskan secara singkat dasar-dasar pengambilan keputusan tersebut !
Menurut George R Terry terdapat 5 dasar pengambilan keputusan yang terdiri dari intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan rasional.
      Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif mudah terkena pengaruh. Adapun keuntungan dan kelemahan dari pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah :
Keuntungan
          Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relative pendek
          Untuk masalah ayng pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan ini akan memberikan kepuasan pada umumnya
          Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik
Kelemahan
          Keputusan yang dihasilkan relative kurang baik
          Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
          Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan
      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung atau ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat meberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
      Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang ytang lebih rendah kedudukannya.


      Rasional
Rasional adalah studi dengan menggabungkan semua unsur dalam pengambilan keputusan. Keputusan yang dihasilkan dari studi ini bersifat objektif, logis lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
        Kejelasan masalah
        Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
        Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
        Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
        Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang makasimal.
5.      Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhi sebutkan dan jelaskan secara singkat faktor-faktor tersebut !
Jawaban :
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan yaitu :
      Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi dan sebagainya
      Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum dan sebagainya.
      Ketersediaan informasi yang diperlukan
      Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan, keahlian dari pengambil keputsan sangat berperan penting dalam penentuan hasil kaputusan yang berhubungan dengan kualitas keputusan tersebut.

6.      Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan menurut :
Ö   George R. Terry
Ö   John D. Millet
Jawaban :
a.      Menurut George R. Terry faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan terdiri dari :
      Hal-hal yang berwujud dan tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional
      Tujuan organisasi
      Orientasi
      Alternatif-alternatif tandingan
      Tindakan
      Waktu
      Kepraktisan
      Pelembagaan
      Kegiatan berikutnya
b.      Menurut John D. Millet, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan terdiri dari :
      Pria dan wanita
      Peranan pengambilan keputusan
      Keterbatasan kemampuan
7.      Apa perbedaan pengambilan keputusan secara ilmiah dengan pengambilan keputusan yang dilakukan tidak dengan ilmiah !
Jawaban :
Pengambilan keputusan secara ilimiah mengartikan bahwa keputusan yang diambil dan dijadikan sebagai hasil, guna pemecahan masalah telah melalui pemikiran secara rasional dimana keputusan yang diambil masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang digunakan untuk pengambilan keputusan tersebut dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengerti cara yang digunakan untuk mendapatkan keputusan tersebut. selain itu, pengambilan keputusan secara ilmiah juga menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Sehingga keputusan yang dihasilkan secara ilmiah dapat menjamin keputusan tersebut layak digunakan untuk pemecahan masalah. Sedangkan keputusan tidak dengan ilmiah biasanya keputusan yang dihasilkan hanya berdasar pada intuisi atau kejadian di masa yang lalu yang dijadikan sebagai landasan dalam pengambilan keputusan sehingga terkadang keputusan yang dihasilkan kurang relevan dengan kejadian yang sesungguhnya.
8.      Mengapa pengambilan keuptusan amat diperlukan dalam roda kehidupan suatu organisasi ? jelaskan !
Jawaban :
Karena setiap masalah yang muncul dalam organisasi memerlukan suatu keputusan, dimana keputusan yang diambil melalui proses pengambilan keputusan. Sehingga dapat menghasilkan keputusan yang layak dapat digunakan sebagai suatu pemecahan masalah dalam organisasi, guna mencapai tujuan.
9.      Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari pengambilan keputusan berdasarkan wewenang !
Jawaban :
      Kelebihan dari pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, memiliki daya autentisitas yang tinggi.
      Kekurangan dari pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah dapat menimbulkan sifat rutinitas, mengasosiasikan dengan praktik diktatorial, sering melewati permasalahan yang seharusnya di pecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
10.  Sebut dan jelaskan apa yang dimaksud dengan keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram, berikan contohnya masing-masing !
Jawaban :
      Keputusan terprogram adalah suatu keputusan yang terkait dengan persoalan yang berulang-ulang dan rutin dari suatu peristiwa atau kejadian yang sejenis atau serupa sehingga jika terjadi hal yang sama di kemudian hari cara penanganan atau penyelesaiannya telah disiapkan. Keputusan terprogram dibuat sebagai respon terhadap masalah-masalah organisasi repetitif atau yang sudah baku. Banyak masalah dalam organisasi yang terjadi berulang-ulang yang sudah biasa, tempat para manajer bisa membuat kriteria penampilan informasi yang jelas, serta alternatif keputusan yang lebih baik, keputusan jenis ini lebih sering disebut sebagai keputusan rutin. Contoh keputusan terprogram adalah pembelian bahan baku yang dilakukan secara berulang-ulang oleh bagian produksi guna memenuhi kebutuhan bahan baku produksi.
      Keputusan tidak terprogram adalah keputusan yang terikat kepada berbagai persoalan yang tidak berulang dan tidak terstruktur yang biasanya muncul secara tiba-tiba dan mendadak serta umumnya bersifat unik. Keputusan tidak terprogram dibuat sebagai respon terhadap masalah-masalah unik yang jarang dijumpai, dan yang tidak dapat didefiniskan secara tepat, keputusan ini biasanya dikenal dengan nama keputusan stratejik. Contoh keputusan tidak terprogram adalah pelepasan saham di bursa efek dan perluasan usaha yang akan dilakukan oleh perusahaan.
11.  Dalam menyelesaikan masalah terstruktur, keputusan terprogram memerlukan hal-hal tertentu. Sebutkan dan jelaskan hal-hal tersebut !
Jawaban :
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan terstruktur adalah :
a.      Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti oleh pengambil keputusan
b.      Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pengambil keputusan
c.       Kebijakan, yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan.
12.  Apa yang dimaksud dengan model? Mengapa model tersebut penting dalam suatu pengambilan keputusan ? jelaskan !
Jawaban :
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas sistem yang kompleks di mana hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah yang dianalisis diikutsertakan.
Model digunakan dalam pengambilan keputusan
Ö   untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan/diselesaikan itu.
Ö   Untuk memperjelas (secara eksplisit) mengenai hubungan signifikasn diantara unsur-unsur itu.
Ö   Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan natar variabel. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk matematika.
Ö   Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.

13.  Sebutkan dan jelaskan beberapa model yang digunakan dalam pengambilan keputusan !
Jawaban :
Menurut Quade model kedalam dua tipe yaitu model kuantitatif dan model kualitatif.
a.      Model Kuantitatif (dalam hal ini adalah model matematika) adalah serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Ini dapat berupa persamaan, atau analisis lainnya, atau merupakan intruksi bagi computer yang berupa program-program untuk computer. Adapun ciri-ciri pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau instuis mengenai proses dunia nyata (praktik) atau permasalahan yang dibuat model untuk pemecahannya.
b.      Model kualitatif berdasarkan atas asumsi-asumsi yang ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model pengambilan keputusan yang kerapkali digunakan untuk memecahkan masalah yang seperti itu ( yang hasilnya kurang diketahui dengan pasti ).
a.      Model Probabilitas
probabillitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa tertentu (the chance of particular event occurring). Demikian juga halnya dengan probabilitas statistic atau proporsi statistic dikembangkan melalui pengamatan langsung terhadap populasi atau melalui sample dari populasi tersebut. Sample itu sendiri merupakan bagian yang dianggap mewakili keseluruhan populasi.
b.      Konsep tentang Nilai-nilai Harapan
Konsep tentang nilai harapan ini khususnya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungakan bagi situasi dan kondisi yang akan datang.
c.       Model matrik
Model matrik merupakan model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan.
d.      Model Pohon Keputusan
Pohon keputusan ini biasanya dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam proyek yang sedang ditangani.


e.       Model Kurva Indiferen
Kurva indiferen ( indifference curve ) merupakan kurva ( berbentuk garis ) dimana setiap titik yang berada pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama. Misalnya, penggunaan barang A dan B meskipun kombinasi jumlah masing-masing berbeda, namun apabila semuanya itu berada pada titik kurva indiferen, kepuasannya sama.
f.        Model Simulasi Komputer
 Menurut model ini, pengambilan keputusan diperlukan rancang bangun ( design ) yang biasanya menggunakan computer, yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan oleh organisasi. Banyak variabel yang dapat dijadikan model, namun biasanya sulit untuk dapat mengukur dengan tepat masing-masing variabel independent, apakah ada hubungan dan pengaruh terhadap variabel independent, kalau ada berapa besarnya.
Selanjutnya Robert D. Spech mengelompokkan model dalam rangka analisis kebijakan pengambilan keputusan kedalam 5 kategori yakni sebagai berikut :

a.         Model Matematika
Model matematika ini menggunakan teknik seperti misalnya, linear programming ( linear and dynamic programming ), teori jaringan kerja ( netmork theory ) dan sebagainya. Computer dapat digunakan, begitu pula halnya dengan kalkulator dapat juga digunakan tetapi hanya sebagai alat Bantu perhitungan saja, bukan sebagai simulator ( tiruan yang memegang peranan penting ). Dengan demikian, factor matematika tetap merupakan factor penentu, yang memegang peranan utama dalam penyelesaian dalam menetapkan kebijakan dan pengambilan keputusan.
b.         Model Simulasi Komputer
Model ini merupakan tiruan dari kasus yang sesungguhnya. Ada yang dibuat dengan peralatan dan ukuran sama persis dengan yang sesungguhnya, misalnya simulasi cockpit pesawat terbang boeing 747, dimana calon pilot melatih diri melalui cockpit tiruan tersebut.
c.          Model Permainan Operasional
Manusia dapat beperan apa saja dalam suatu model, misalnya dapat berperan sebagai perancang 9 designer ) dapat juga berperan sebagai pemakai, pemberi data. Tetapi dalam model permainan operasional ini, manusia berperan sebagai elemen atau unsure. Disini manusia digunakan atau dijadikan objek yang harus mengambil keputusan. Informasi diperoleh dari computer atau video games. Jadi computer atau video games menyajikan masalah, kemudian manusia itu yang harus mampu menyelesaikan masalahnya.
d.         Model Verbal
Model verbal adalah model pengambilan keputusan berdasarkan analogi, yang lebih bersifat bukan kuantiatatif.
e.          Model Fisik
 Model ini merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Bagian-bagian mana yang dapat dilakukan secara serentak, dalam arti tidak uash beruntun, dan bagian-bagian mana yang harus beruntun menunggu bagian tertentu harus selesai lebih dulu baru dapat mengerjakan bagian berikutnya. Ini lebih merupakan tugas dan pengambilan keputusan seorang insinyur daripada policy maker.
Menurut Robbins 1991 model pengambilan keputusan dibagi menjadi 4 yaitu :
      The satisficing model
      Model Optimasi (Pendekatan Kuantitatif)
      The Implisit Favorite Model (subjektifitas cukup tinggi)
      The intuitive model
Penjelasan dari metode-metode di atas :
        The satisficing model
Masalah kompleks disederhanakan (hanya mengambil inti masalahnya saja / bounded rationality) sampai pada tingkat dimana pengambil keputusan siap menyelesaikannya.
Logis dan rasional dalam batas yang sempit dikarenakan :
a.      Informasi tak sempurna
b.      Kendala waktu, biaya.
c.       Keterbatasan pemahaman
Langkah-langkah model pengambilan keputusan :
a.      Penetapan tujuan
b.      Penyederhanaan masalah
c.       Penetapan standar minimum
d.      Identifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi
e.       Menganalisis/membandingkan setiap alternatif
f.        Pemilihan alternatif terbaik (memenuhi standar)
        Model Optimasi
Menyusun alternatif dengan memperhitungkan untung rugi untuk setiap alternatif dengan mempertimbangkan/memperhitungkan/memperkirakan kemungkinan timbulnya macam-macam kejadian yang akan datang yang merupakan dampak dari kejadian terhadap alternatif yang dirumuskan.
Akan didapat keputusan optimal, karena setidaknya telah memperhitungkan semua fakta yang berkaitan dengan keputusan tersebut (memaksimalkan hasil keputusan).
Langkah-langkahnya :
a.      Tetapkan kebutuhan
b.      Identifikasi kriteria keputusan
c.       Alokasikan bobot nilai pada kriteria
d.      Kembangkan aternatif
e.       Evaluasi alternatif tersebut
f.        Pilih alternatif
Asumsi :
a.      Berorientasi tujuan
b.      Pengambil keputusan mengenal semua kriteria yang relevan
c.       Secara rasional semua kriteria dan alternatif sesuai tujuan
d.      Pengambil keputusan memilih peringkat tertinggi dan manfaat maksimum
        The Implisit Favorite Model (subjektifitas cukup tinggi)
Biasanya untuk keputusan yang kompleks dan tidak rutin. Mirip satisficing model, tetapi tidak memasuki tahap pengambilan keputusan melalui evaluasi alternatif dan pengambil keputusan sudah memiliki preferency (kecenderungan) dari awal.
Langkah-langaknya :
a.      Penetapan tujuan
b.      Identifikasi alternatif dan langsung menetapkan pilihan satu alternatif berdasar preferensinya
c.       Identifikasi alternatif lain, kemudian pilih satu alternatif lain sebagai pembanding
d.      Memilih alternatif yang menjadi idaman pengambil keputusan.
        The intuitive model
Model ini didefinisikan sebagai suatu proses bawah sadar/tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Model ini tidak berarti sama sekali dilaksanankan tanpa analisis rasional. Irasional dan rasional saling melengkapi dalam proses keputusan. Teradapat dua pendekatan dalam menggunakan model ini, yaitu :
a.      A Front end aprroach
Pengambil keputusan mencoba untuk menghindari menganalisis masalah secara sistematis. Di sini intuisi diberi kekuasaan penuh untuk mengembangkan suatu gagasan yang mencoba untuk memunculkan kemungkinan-kemungkinan yang luar biasa. Jadi keputusan tidak dibangun dari data yang lalu.
b.      A back end Aprroach
Pengambilan keputusan menggunakan intuisi dengan bersandar pada analisis, rasional, untuk mengidentifikasi dan mengalikasi bobot nilai kriteria. Seperti halnya untuk mengambang dan mengevaluasi berbagai alternatif. Pada saat tahap ini sudah dilaksanakan, si pengambil keputusan beristirahat satu atau dua hari dari kegiatan keputusan ini, sebelum menentukan pilihan keputusan akhir (final)

14.  Secara garis besarnya proses pengambilan keputusan terdiri atas 3 tahap. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap pengambilan keputusan tersebut !
Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 tahap yaitu penemuan masalah, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
a.    Penemuan masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan bukan masalah ( misalnya isu) menjadi jelas. Sehingga masalah yang dihadapi dapat di cari model dan jalan keluar yang sesuai.
b. Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian etrhadap masalah yang sudah ada atau sudah jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
Ö  Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
Ö   Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature)
Ö   Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil (pay off table)
Ö   Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
      c. Pengambilan keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.
15.  Kemukakan satu contoh pengambilan keputusan dengan menggunakan proses pengambilan keputusan tersebut !


16.  Sebutkan dan jelaskan mengenai proses pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh :
a.       Herbert A simon
b.      Richard I. Levin
c.       Sir Francis Bacon
d.      Prof. Dr. Mr. S Prajudi Atmosudirjo
Jawaban :
a.      Herbert A. Simon
Menurut Herbert A. Simon proses pengamblan keputusan dibagi menjadi 3 yaitu :
      Intelijen
Lingkungan intern dan ekstern dari pengambil keputusan diselidiki untuk menemukan kondisi yang memerlukan keputusan, lalu di kumpulkan informasi tentang aneka kondisi itu
      Disain
Berbagai macam tindakan yang tersedia pada para pengambil keputusan itu ditetapkan lalu di analisis setelah berhasil melacak problematik pemecahan potensial bagi masing-masing masalah keputusan
      Pilihan
Salah satu langkah tindakan itu dipilih untuk dilaksanakan atas dasar penilaian tentang keefektifannya guna mancapai sasaran.

 
a.      Menurut Richard I. Levin
Menurut Richard I. Levin proses pengambilan keputusan terdiri dari 6 tahap yaitu :

Ö   Observasi
Tahap ini berupa (aktifitas proses) kunjungan lapangan, konprensi, observasi, dan riset yang dapat menjadi informasi dan data penunjang
Ö   Analisis dan pengenalan masalah
Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) penentuan penggunaan, penentuan tujuan, dan penentuan batasan-batasan yang dapat menjadi pedoman atau petunjuki yang jelas untuk mencari pemecahan yang dibutuhkan.
Ö   Pengembangan Model
Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) peralatan pengambilan keputusan antar hubungan model matematik, riset yang dapat menjadi (output proses) model yang berfungsi di bawah batasan lingkungan yang telah ditetapkan.
Ö   Memilih data masukan yang sesuai
Tahap ini dapat berupa data internal dan ekternal, kenyataan, pendapat, serta data bank computer yang dapat menjadi (output process) input yang memadai untuk mengerjakan dan menguji model yang digunakan.
Ö   Perumusan dan pengujian
Tahap ini berupa pengujian, batasan, dan pembuktian yang dapat menjadi pemecahan yang membantu pencapaian tujuan.
Ö   Penerapan Pemecahan
Tahap ini berupa pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan manajemen, serta penjelasan yang menjadi pemahaman manajemen untuk menunjang model operasi dalam jangka yang lebih panjang.
b.      Menurut Sir Francis Bacon
Menurut Sir Francis Bacon proses pengambilan keputusan terdiri dari 6 tahap yaitu :
Ö   Merumuskan/mendefinisikan masalah
Tahap ini merupakan usaha untuk mencari permasalahan yang sebenarnya
Ö   Pengumpulan informasi yang relevan
Tahap ini merupakan pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga dapat diketahui penyebab timbulnya masalah.
Ö   Mencari alternatif tindakan
Tahap ini merupakan pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh berdasarkan data dan permasalahan yang ada.
Ö   Analisis Alternatif
Tahap ini merupakan analisis terhadap setiap alternative menurut krietria tertentu yang sifatnya kualitatif dan kuantitatif
Ö   Memilih alternatif terbaik
Tahap ini merupakan pemilihan alternative terbaik yang dilakukan atas kriteria dan skala prioritas tertentu
Ö   Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasi;
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dan pengambilan tindakan. Umumnya tindakan ini dituangkan ke dalam rencana tindakan. Evaluasi hasil memberikan masukan/umpan balik yang berguna untuk memperbaiki suatu keptusan atau mangubah tujuan semula karena telah terjadi perubahan-perubahan.

c.       Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo
Menurut Prof. Dr. Mr. S Prajudi Atmosudirjo proses pengambilan keputusan terdiri dari 5 tahap yaitu :
Ö   Seseorang mula-mula harus menyadari dan menempatkan diri sebagai pimpinan dalam organisasi dan bertanggung jawab sebagai pimpinan organisasi serta harus memutuskan sesuatu jika dalam organisasi tersebut muncul masalah
Ö   Masalah yang dihadapi, terlebih dahulu harus ditelaah, mengingat masalah tersebut memiliki macam-macam sifat, bentuk dan kompleksitasnya.
Ö   Setelah ditelaah, kemudian harus dianalisis situasi yang mempengaruhi organisasi dan masalahnya
Ö   Menelaah keputusan yang dibuatnya, terutama yang ditelaah adalah alternatif-alternatif yang dikemukakan dengan konsekuensi masing-masing untuk kemudian dipilih satu di antara alternative-alternatif tersebut yang dianggap paling tepat.
Ö   Setelah keputusan diambil, kemudian keputusan itu dilaksanakan. Keberhasilannya tergantung pada jiwa dan manajemen dari kepemimpinan.


                                       

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar