Tulisan Bahasa Indonesia ke-4


Nama                  : Yuliawati
Kelas                   : 3EA10
NPM                   : 11208331
Mata Kuliah      : Bahasa Indonesia

 Kajian Teori Mengenai Sinopsis dan Contohnya
Latar Belakang Masalah
Apabila seseorang ingin membaca sebuah buku maka yang pertama dilihat adalah ketebalan dari buku yang akan dibaca, apabila buku yang akan dibaca memiliki ketebalan yang cukup berat atau dapat dikatakan sangat tebal maka, pembaca tersebut malas untuk membaca karena yang ada di dalam benak mereka pasti bukunya berbelit-belit. Tetapi pada kenyataan buku yang tebal tidak akan berbelit-belit dan isi yang disampakan dalam buku tersebut ringan dan mudah dipahami. Untuk menarik minat para pembaca maka seorang penulis memberikan synopsis di belakang cover buku karangannya. Synopsis merupakan ikshtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar synopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi (KBBI, 1998:45). Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin di capai dan menentukan persetujuannya. Menyusun sinopsis sama dengan menyusun ringkasan karangan, menyusun ringkasan karangan ibarat memangakas sebuah pohon besar menjadi pohon kecil yang padat dan berisi. Maka hasil sinopsis adalah sebuah karangan pendek sesuai dengan karangan aslinya. Sebagai pedoman sederhana saja, sinopsis adalah sebuah karangan utuh diringkas menjadi sepertiganya atau seperempatnya saja cukuplah baik apabila suara tetap dapat dipertahankan keaslinya.

Pembahasan
Ö   Apa sih sebenarnya synopsis itu dan apa yang ingin dicapai dalam membuat synopsis itu?
        Beberapa pengertian mengenai sinopsis :
Sinopsis (KBBI, 1998:45) adalah ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu atau ringkasan atau abstraksi.

Dalam istilah yang lebih sederhana sinopsis dapat diartikan sebagai ringksan cerita. Konsep sinopsis juga sering digunakan untuk kegiatan seni yang lain. Bentuk seni tiu antara lain :
Ø   Dongeng
Ø   Cerita bersambung
Ø   Komik
Ø   Pementasan
Ø   Teater
Ø   Novel
Ø   Media audio
Ø   Media slide, dsb.
           Tujuan utamanya adalah mempermudah pemesan menangkap konsepnya, mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan menentukan persetujuannya.
Ö   Lalu, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat sinopsis??
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menbuat sinopsis di antaranya adalah sebagai beriktu :
Latihan menyususn sinopsis harus di awali dari membaca, maka berlatihlah secara terus menurus akan mengembangkan membaca cepat, tepat dan cermat. Membaca dengan cara demikian amat diperlukan untuk membantu mempertajam gaya bahasa, serta menghindari uraian-uraian yang panjang lebar. Dengan demikian penulis sinopsis harus terlebih dahulu membekali diri dengan kemampuan membaca sebelum pekerjaan menyusun sinopsis. Dalam kegiatan membaca, objek atau materi yang di susun menjadi sinopsis tak cukup dibaca sekali. Materi tersebut perlu dibaca berulang kali, karena seluruh isi materi harus benar-benar dipahamu dan dihayati.
Membuat ringkasan yang diambil dari sebuah karya tulis atau artikel. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi dan latihan menghemat kata. Latihan ini tidak cukup dilakukan secara intensif akan mengembangkan daya kosentrasi, serta memepertajam dalam menangkap pemahaman isi bacaan secara tepat, cermat, dan efektif. 
Menurut Keraf, keindahan gaya bahasa, ilustrasi serta penjelasan-penjelasan yang terperinci harus dihilangkan, sari karangannya dibiarkan saja tanpa hiasan dan yang tinggal hanyalah pokok-pokoknya saja. Namun demikian meskipun bentuknya ringkas, pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli masih tetap dipertahankan dan harus ada.
Penulisan ringkasan harus berbicara sesuai dengan tulisan pengarang. Oleh karena itu dalam ringkasan, kalimat “Dalam alinea ini penulis mengatakan … “ atau “Penulis berpendapat … “ harus dihindari. Pernyataan demikian adalah suara penulis yang membuat ringkasan. Penulis yang membuat ringkasan seyogyanya langsung menyusun ringkasan tersebut, yang dimulai dengan meringkaskan kalimat-kalimat, alinea-alinea, bab-bab atau bagian-bagian yang lain dan seterusnya. Tidak berbeda jauh pula dengan pengertian ikhtisar yang berarti pula sebagai ringkasan. Hanya penggunaanya pada umumnya diarahkan pada buku-buku karya ilmiah.
Ö   Apa aja si langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mebuat sinopsis yang baik?
Ada beberapa langkah yang harus diperhaitkan ketika kita membuat sinopsis diantaranya adalah :
      Bacalah naskah berulang kali sampai benar-benar diketahui dan pandangan pengarang.
      Pada saat mebaca perlu digaris bawahi atau dicatat ide sentralnya (pokok pikiran, kalimat pokok/kalimat inti)
      Kesampingkan dulu teks asli sesudah dicatat ide sntral atau hal-hal poko yang telah diketahui, kemudian kembangkan catatan-catatan tersebut dengan bahasa sendiri.
      Pergunakanlah kalimat-kalimat tunggal, bila memungkinkan hidanri pemakaian kalimat majemuk atau mengulang kalimat, gunakan kalimat sederhana yang efektif.
      Ringkaslah kalimat menjadi frase, dan frase menjadi kata.
      Bila terdapat rangkaian idea tau gagasan dari beberapa alinea, maka ambilah ide sentralnya saja atau poko pikiran dan kalimat pokok/intinya.
      Buanglah beberapa alinea yang dapat diwakili dengan satu alinea saja, atau sebaliknya, dan pertahankan alinea yang memang harus dipertahankan.
      Pertahankalah kalimat yang tidak memungkinkan untuk disederhanakan, sehingga keaslian suara pengarang tetap dapat dipertahankan pula, yaitu kata kunci yang ada pada kalimat tersebut.
      Buanglah seluruh kata tugas yang memungkinkan untuk dibuang, tetapi pertahankalah susunan ide yang tersusun sesuai naskah aslinya.
Penutup
Menyusun sinopsis sama dengan menyusun ringkasan karangan, menyusun ringkasan karangan ibarat memangakas sebuah pohon besar menjadi pohon kecil yang padat dan berisi. Maka hasil sinopsis adalah sebuah karangan pendek sesuai dengan karangan aslinya. Sebagai pedoman sederhana saja, sinopsis adalah sebuah karangan utuh diringkas menjadi sepertiganya atau seperempatnya saja cukuplah baik apabila suara tetap dapat dipertahankan keaslinya.

Daftra Pustaka
·         Arifin,Zaenal,E dan Tasai,Amran,S.1992.Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan tinggi. Akademika Presisindo.
·         Wahyu. R.N., Tri 2006. Bahasa Indonesia. Universitas Gunadarma, Jakarta.
http://www.gramedia.com
http://www.bukabuku.com
Berikut disajikan beberapa sinopsis yang diambil dari beberapa sumber :


Sinopsis

Pengalaman Indonesia dalam menangani krisis bersama IMF, serta pengalaman IMF sendiri dalam menangani krisis di berbagai belahan dunia, merupakan sejarah yang terlalu penting untuk dilupakan. Banyak hal penting yang selama tersembunyi dari pengetahuan publik dicoba diungkapkan dalam buku ini, dengan harapan dapat memberikan wawasan baru bagi anda para pembaca.

Buku ini ditulis dengan mengikuti dua alur yang akhirnya bertemu, yaitu apa yang terjadi di Indonesia dan apa yang menjadi pengalaman IMF selama lebih dari 50 tahun berdirinya. Pengalaman Indonesia yang menjadi anggota IMF ke-56 pada tahun 1954 dicoba dibahas secara kronologis sejak permulaan Orde Baru sampai dengan Keajaiban Asia Timur, proses terjadinya dan meletusnya gelembung ekononi, kehadiran IMF di Indonesia, kontroversi mengenai IMF, dan akhirnya Indonesia pasca IMF.


Sinopsis Buku:
Seorang anak terlihat sedang membungkuk-bungkuk mencari-cari sesuatu di depan rumahnya. Ketika ditanya apa yang sedang dia cari, dia menjawab, ”Saya sedang mencari kunci saya yang hilang.”

Lho memang kuncinya hilang di mana?”

Di dalam.”

Lalu kenapa kamu mencarinya di luar?”

Karena di luar lebih terang....”


Itulah sepenggal kisah yang menjadi ilustrasi dalam buku ini. Sebuah analogi yang sangat pas dalam menggambarkan sebuah fenomena usaha manusia di seluruh dunia, MENCARI KEBAHAGIAAN.

Ya, demi kebahagiaan kita berusaha memenuhi diri dengan berbagai macam fasilitas; harta melimpah, rumah mewah, mobil mewah, kekuasaan, dan lain sebagainya. Tetapi benarkah kita sudah bahagia? Ataukah kita masih merasa bahwa kebahagiaan itu masih begitu jauh dari genggaman?

Gobind Vashdev, seorang pembicara multitalenta ini, menjawab alasan kekosongan manusia dalam menjalani hidup dan memberikan jalan keluarnya. Sesungguhnya kebahagiaan tidak punya aturan. Sebuah jalan keluar yang sederhana namun kerap terlupakan. Jalan keluar yang sebenarnya membimbing kita melihat ke dalam, ke diri kita, dan menemukan kebahagiaan sejati.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar